KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadiarat Tuhan
Yang Maha Esa. Karena atas limpahan karunia rahmat. Taufik dan hidayahnya
sehingga kita masih diberi kesempatan untuk menyumbangkan pikiran kita untuk
pembuatan keliping PKN ini .
Adapun tujuan dari pembuatan kliping PKN
tentang “Dampak Globalisasi Dibidang Makanan” ini adalah untuk memenuhi Tugas
mata pelajaran PKN. Semoga dengan dengan disusunnya kliping ini. Dapat menambah
wawasan bagi kita semua terutama bagi yang membacanya.
Kami menyadari bahwa penyusunan kliping masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
senantiasa kami harapkan untuk penyempurnaan kliping ini.
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL…………………...............................................………….. I
KATA PENGATAR ……………………………………………………….…… II
DAFTAR ISI …………………………………………………………………… III
1.
Capcay ………………………………………………………………….. 1
2.
Char
Kway Teow………………………………….…………………….. 2
3.
Steak…………………………………………………………………….. 3
4.
Pizza…………………………………………………………………….. 4
5.
Hamburger………………………………………………………………. 5
Cap
Cay
Secara tertulis, sejarah cap cay memang tidak pernah diketemukan. Walaupun
makanan ini sudah sangat umum dan lazim ditemui dalam kehidupan masyarakat
Indonesia. Tak hanya di restoran yang menjual chinese food, di penjual mi dan
nasi goreng yang dijajakan gerobak di pinggir jalan pun, menu ini pun bisa
dijumpai.
Cap cay, dalam dialek Hokkian punya arti harafiah aneka ragam sayur. Jumlah
sayur yang dimasak tidak tentu jumlahnya. Walaupun terjadi kesalahkaprahan
bahwa cap cay itu berarti 10 macam sayur. Di Amerika, cap cay disebut juga
dengan chop suey, berupa masakan sederhana dari aneka sayuran yang dipotong
kecil-kecil, yang kadangkala dimasak dengan baso ikan, baso sapi, udang dan
daging ayam.
Cerita tentang asal usul cap cay memang banyak sekali versinya. Sehingga sulit
juga untuk menentukan, kisah mana yang benar. Salah satunya menyebutkan kalau
cap cay pertama kali dikenal di daratan Cina pada era Dinasty Qing (1644-1911).
Cap cay yang dikenal saat itu berupa potongan sayur-sayuran yang dicampur
dengan jerohan hewan.
Capcay
(pinyin: zasui) adalah dialek Hokkian yang berarti harfiah “aneka ragam sayur”.
Capcay adalah nama hidangan khas Tionghoa yang populer yang khas karena dimasak
dari banyak macam sayuran. Jumlah sayuran tidak tentu, namun banyak yang salah
kaprah mengira bahwa capcai harus mengandung 10 macam sayuran karena secara
harfiah adalah berarti “sepuluh sayur”. Cap di dalam dialek Hokkian juga
berarti sepuluh dan Cay artinya sayur.
Pengertian
lainnya mengenai capcay adalah masakan sederhana yang terdiri dari aneka
sayuran dipotong kecil-kecil dan kadangkala dimasak dengan baso ikan, baso
sapi, udang, dan daging ayam. Di Amerika “cap-cay” cah disebut “chop-suey” dan
konon diakui sebagai bagian ciptaan kuliner para imigran Cina di Amerika, dan
merupakan salah satu ciptaan masakan Chinese-American. Anda, mungkin penasaran,
bagaimana mungkin “cap-cay” cah berkelana begitu jauh dari Amerika hingga
Indonesia.
Jangan
bingung, sejarah “cap-cay” memang terdiri dari banyak versi. Versi terpopuler
adalah ketika duta besar Cina Li Hung, mengunjungi kota New York pada tanggal
29 Agustus 1896, tukang masaknya berusaha menciptakan masakan yang bisa
diterima oleh diplomat Cina dan Amerika. Dan menurut catatan sejarah, “cap-cay”
goreng memang terhidang sebagai salah satu menu. Versi lain yang lebih kuno,
menyebutkan bahwa makanan ini berasal dari dinasti Qing. Dimana jerohan di
masak bersama sayur-sayuran untuk membuatnya tampil lebih elok dan lebih sehat.
Ada satu
versi yang menurut saya lebih masuk akal, adalah masakan ini diciptakan oleh
kaum Imigran Cina yang berkelana kemana-mana. Yaitu masakan yang ditentukan
oleh nasib. Apapun sayur yang didapat hari ini, dipotong semua dan dimasak jadi
satu. Kalau cuma ada 2 sayur, maka cap-cay-nya cuma terdiri 2 sayur itu. Tapi
kalau nasib baik hari ini dan punya sayur lebih, maka cap-cay cah lebih mewah.
Sederhana dan praktis. Masalahnya kapan masakan cap-cay cah ini ditemukan ?
Karena di Cina sendiri, masakan ini tidak dikenal. Hanya di Taishan, Cina yang
majoritas penduduknya berkelana dan menjadi kaum imigran, masakan cap-cay cah
dikenal.
Char kway teow
Char kway teow merupakan makanan yang popular di Malaysia dan Singapura. Ia diperbuat daripada kuey teow (shāhé fěn dalam Cina Mandarin), leper dan kira-kira 1 cm lebar,
digoreng di atas api panas dengan kicap dan sos, cili, udang, kerang, telur, tauge dan kucai Cina. Kadangkala hirisan sosej
Cina dan kek
ikan atau bahan-bahan
lain ditambah mengikut citarasa setempat. Pada asalnya ia dimasak menggunakan
lemak babi, yang memberikannya rasa tersendiri, namun kini sering dimasak
menggunakan minyak biasa. Berbanding kuey teow goreng biasa, char kway teow
agak basah.
Char kway teow mempunyai reputasi sebagai tidak menyihatkan akibat
kandungan lemaknya. Akan tetapi, semasa masakan ini
dicipta, sasaran utamanya ialah para buruh. Kandungan lemak yang tinggi dan
harganya yang murah menjadikannya popular di kalangan buruh sebagai sumber
murah tenaga dan nutrien. Pada masa itu, masakan ini selalunya
dijual oleh nelayan, petani dan pemungut kerang yang menjual char kway teow pada waktu petang untuk
menambah pendapatan mereka.
Steak
Jika Anda berkesempatan makan di restoran atau di mall,
menu “western” yang satu ini tentu menjadi salah satu pilihan favorit. Ya,
steak, dengan berbagai kombinasi sausnya telah menjadi ikon menu utama di
restoran, hotel, foodcourt, hingga warung pinggir jalan. Meskipun identik
dengan makanan barat, namun di Indonesia bahkan dunia telah menjadi menu yang
mengglobal.
Asal Usul
Steak, steik dalam
bahasa Indonesia, adalah potongan besar daging, biasanya daging sapi yang
di-grilled dan disajikan di hot plate bersama kentang dan sayuran. Makanan ini
sudah dikenal sejak lama dengan bumbu minimalis dan menggunakan api arang.
Selain daging sapi, ayam dan ikan juga menjadi bahan utama steik. Kebanyakan
steik dipotong tegak lurus dengan fiber otot sehingga menambah kelegitan
daging. Aneka sausnya pun menambah kelezatan steik.
Jenis & Variasinya
Anda tentu sudah faham
dengan nama-nama Sirloin, Tenderloin, T-Bone, hingga Rib. Nama-nama tersebut
adalah bagian daging sapi yang ditawarkan dalam menu. Namun tahukah Anda asal
dari nama-nama tersebut? Sirloin, bagian paling umum, berasal dari daging
belakang yang lebih keras dibandingkan yang lain. Harga Sirloin biasanya lebih
murah dibandingkan bagian lainnya.
Tenderloin berasal dari
loin yang berada di depan sirloin dan di belakang tulang rusuk (rib). Daging
ini memiliki tekstur yang lembut. T-Bone adalah bagian tulang berbentuk T yang
dikelilingi daging pada kedua sisinya. Sedangkan Rib/tulang rusuk adalah daging
yang berasal dari sekitar tulung rusuk. Steak Rib disajikan bersama tulang
rusuk. Jika tanpa tulang, namanya menjadi Rib Eye Steak.
Harga juga berpengaruh
pada asal daging sapi bahan dasar steik. Entah kenapa, daging-daging sapi impor
seperti dari Jepang, Amerika, Australia, dan Selandia Baru lebih mahal dari
daging sapi lokal. Konon, sapi-sapi ternak disana benar-benar diberi makan
rumput yang berbeda sehingga memengaruhi kualitas daging dan susu yang
dihasilkan.
Steak
Anti Diabetes
Boleh jadi bagi Anda
yang peduli dengan kesehatan atau penderita diabetes patut mencoba alternatif
steik ikan. Walaupun kehilangan sentuhan serat khas daging, steik daging ikan
seperti ikan salmon, ikan makarel, ikan tuna, gindara, dan dori terbukti menyehatkan.
PIZZA
Pizza memiliki sejarah yang panjang,
rumit dan tak menentu yang sering menginspirasikan banyak debat. Asal kata
"pizza" belum jelas, tapi pertama kali muncul tahun 997 dalam Bahasa
Latin Pertengahan, dan di Napoli pada abad ke-16 sebuah galette
disebut sebagai pizza[rujukan?].
Pada waktu itu, pizza adalah alat tukang roti, sebuah
adonan yang digunakan untuk menentukan temperatur oven[rujukan?]. Makanan para warga miskin, pizza dijual
di jalanan dan belum dianggap sebagai resep dapur terkenal[rujukan?]. Sebelum abad ke-17, pizza ditutupi saus
putih[rujukan?]. Kemudian diganti oleh minyak, keju,
tomat atau ikan - tahun 1843, Alexandre
Dumas, père
menjelaskan keragaman pelengkap pizza. Bulan Juni 1889, untuk menghormati Ratu Italia, Margherita dari Savoy, koki Neapolitan Raffaele Esposito menciptakan "Pizza Margherita", sebuah
pizza yang dipenuhi tomat, keju mozzarella dan basil, untuk menggambarkan warna bendera Italia. Dialah yang pertama kali menambahkan
keju.[1] Urutan pasti
dimana banyak roti tipis di Mediterania kuno dan abad pertengahan menjadi suatu
makanan yang terkenal pada abad ke-20 belum diketahui sampai sekarang.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_pizza
Hamburger
Hamburger (atau seringkali disebut dengan burger)
adalah sejenis makanan berupa roti berbentuk bundar yang diiris dua dan ditengahnya diisi dengan patty yang
biasanya diambil dari daging, kemudian sayur-sayuran berupa selada, tomat dan bawang
bombay. Sebagai sausnya,
burger diberi berbagai jenis saus seperti mayones, saus tomat dan sambal serta mustard. Beberapa varian burger juga dilengkapi dengan keju, asinan, serta bahan pelengkap lain seperti sosis
dan Ham. Hamburger (atau seringkali disebut dengan burger) adalah
sejenis makanan berupa roti berbentuk bundar yang diiris dua dan ditengahnya diisi dengan patty yang
biasanya diambil dari daging, kemudian sayur-sayuran berupa selada, tomat dan bawang
bombay. Sebagai sausnya,
burger diberi berbagai jenis saus seperti mayaones, saus tomat dan sambal serta mustard. Beberapa varian burger juga dilengkapi dengan keju, asinan, serta bahan pelengkap lain seperti sosis
dan Ham.
Banyak orang keliru dan mengira bahwa nama Hamburger
berasal dari kata "Ham", namun sebenarnya namanya berasal dari kota Hamburg di Jerman, tempat makanan ini berasal. Dari kota kedua terbesar di
Jerman ini banyak penduduknya yang
beremigrasi ke Amerika dan menyebarkan pembuatan burger ke
sana. Hanyalah sebuah kebetulan bahwa kata "ham" yang dalam bahasa Inggris berarti daging asap memiliki bunyi yang hampir serupa dengan Hamburger,
faktanya hamburger tidak mengandung Ham (meskipun ada juga restoran yang menambahkan irisan Ham pada burger mereka untuk menambah cita rasa).
Jadi secara harafiah dapat disimpulkan bahwa arti kata
Hamburger berarti "makanan yang berasal dari Hamburg" dan bukan
berarti "makanan yang mengandung Ham". Namun pada praktiknya burger
atau hamburger lebih sering diartikan sebagai sandwich atau jenis roti isi lainnya yang
berbentuk bulat. Dalam masyarangkat kata burger sudah lebih melekat sebagai
jenis makanannya daripada asal muasal dan pencipta dari burger.
Awal mula
Ada beberapa versi dari sejarah penciptaan burger,
penganan ini awalnya adalah makanan khas bangsa Tartar, yaitu berupa daging cincang yang disantap mentah-mentah
dengan perasan jeruk. Bangsa Tartar merupakan bangsa nomaden yang sering melakukan
perjalanan jauh menunggang kuda, sehingga daging yang mereka bawa sering
menjadi keras dan tak layak konsumsi, maka merekapun mengakalinya dengan
meletakkan daging di bawah sadel kuda mereka. setelah melakukan perjalanan jauh
ternyata daging tersebut masih hangat dan tidak menjadi dingin, maka daging
tersebut langsung disantap dengan tanpa dimasak dan hanya diberi sedikit
perasan jeruk nipis.
jangan lupa kunjungi juga :
https://www.facebook.com/FianCellKedungSarimulya?fref=ts
Fiancellwelahan
keren gan
BalasHapus