Minggu, 03 November 2013

Fian Cell : Kliping PKN DAMPAK GLOBALISASI DIBIDANG MAKANAN



KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadiarat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas limpahan karunia rahmat. Taufik dan hidayahnya sehingga kita masih diberi kesempatan untuk menyumbangkan pikiran kita untuk pembuatan keliping PKN ini .
Adapun tujuan dari pembuatan kliping PKN tentang “Dampak Globalisasi Dibidang Makanan” ini adalah untuk memenuhi Tugas mata pelajaran PKN. Semoga dengan dengan disusunnya kliping ini. Dapat menambah wawasan bagi kita semua terutama bagi yang membacanya.
Kami menyadari bahwa penyusunan kliping masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan untuk penyempurnaan kliping ini.






















DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………...............................................…………..    I
KATA PENGATAR ……………………………………………………….……    II
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………     III
1.      Capcay …………………………………………………………………..     1
2.      Char Kway Teow………………………………….……………………..     2
3.      Steak……………………………………………………………………..     3
4.      Pizza……………………………………………………………………..      4
5.      Hamburger……………………………………………………………….     5




















Cap Cay
                Secara tertulis, sejarah cap cay memang tidak pernah diketemukan. Walaupun makanan ini sudah sangat umum dan lazim ditemui dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Tak hanya di restoran yang menjual chinese food, di penjual mi dan nasi goreng yang dijajakan gerobak di pinggir jalan pun, menu ini pun bisa dijumpai. 
                Cap cay, dalam dialek Hokkian punya arti harafiah aneka ragam sayur. Jumlah sayur yang dimasak tidak tentu jumlahnya. Walaupun terjadi kesalahkaprahan bahwa cap cay itu berarti 10 macam sayur. Di Amerika, cap cay disebut juga dengan chop suey, berupa masakan sederhana dari aneka sayuran yang dipotong kecil-kecil, yang kadangkala dimasak dengan baso ikan, baso sapi, udang dan daging ayam.
                Cerita tentang asal usul cap cay memang banyak sekali versinya. Sehingga sulit juga untuk menentukan, kisah mana yang benar. Salah satunya menyebutkan kalau cap cay pertama kali dikenal di daratan Cina pada era Dinasty Qing (1644-1911). Cap cay yang dikenal saat itu berupa potongan sayur-sayuran yang dicampur dengan jerohan hewan.
Capcay (pinyin: zasui) adalah dialek Hokkian yang berarti harfiah “aneka ragam sayur”. Capcay adalah nama hidangan khas Tionghoa yang populer yang khas karena dimasak dari banyak macam sayuran. Jumlah sayuran tidak tentu, namun banyak yang salah kaprah mengira bahwa capcai harus mengandung 10 macam sayuran karena secara harfiah adalah berarti “sepuluh sayur”. Cap di dalam dialek Hokkian juga berarti sepuluh dan Cay artinya sayur.
Pengertian lainnya mengenai capcay adalah masakan sederhana yang terdiri dari aneka sayuran dipotong kecil-kecil dan kadangkala dimasak dengan baso ikan, baso sapi, udang, dan daging ayam. Di Amerika “cap-cay” cah disebut “chop-suey” dan konon diakui sebagai bagian ciptaan kuliner para imigran Cina di Amerika, dan merupakan salah satu ciptaan masakan Chinese-American. Anda, mungkin penasaran, bagaimana mungkin “cap-cay” cah berkelana begitu jauh dari Amerika hingga Indonesia.
Jangan bingung, sejarah “cap-cay” memang terdiri dari banyak versi. Versi terpopuler adalah ketika duta besar Cina Li Hung, mengunjungi kota New York pada tanggal 29 Agustus 1896, tukang masaknya berusaha menciptakan masakan yang bisa diterima oleh diplomat Cina dan Amerika. Dan menurut catatan sejarah, “cap-cay” goreng memang terhidang sebagai salah satu menu. Versi lain yang lebih kuno, menyebutkan bahwa makanan ini berasal dari dinasti Qing. Dimana jerohan di masak bersama sayur-sayuran untuk membuatnya tampil lebih elok dan lebih sehat.
Ada satu versi yang menurut saya lebih masuk akal, adalah masakan ini diciptakan oleh kaum Imigran Cina yang berkelana kemana-mana. Yaitu masakan yang ditentukan oleh nasib. Apapun sayur yang didapat hari ini, dipotong semua dan dimasak jadi satu. Kalau cuma ada 2 sayur, maka cap-cay-nya cuma terdiri 2 sayur itu. Tapi kalau nasib baik hari ini dan punya sayur lebih, maka cap-cay cah lebih mewah. Sederhana dan praktis. Masalahnya kapan masakan cap-cay cah ini ditemukan ? Karena di Cina sendiri, masakan ini tidak dikenal. Hanya di Taishan, Cina yang majoritas penduduknya berkelana dan menjadi kaum imigran, masakan cap-cay cah dikenal.


Char kway teow

Char kway teow merupakan makanan yang popular di Malaysia dan Singapura. Ia diperbuat daripada kuey teow (shāhé fěn dalam Cina Mandarin), leper dan kira-kira 1 cm lebar, digoreng di atas api panas dengan kicap dan sos, cili, udang, kerang, telur, tauge dan kucai Cina. Kadangkala hirisan sosej Cina dan kek ikan atau bahan-bahan lain ditambah mengikut citarasa setempat. Pada asalnya ia dimasak menggunakan lemak babi, yang memberikannya rasa tersendiri, namun kini sering dimasak menggunakan minyak biasa. Berbanding kuey teow goreng biasa, char kway teow agak basah.
Char kway teow mempunyai reputasi sebagai tidak menyihatkan akibat kandungan lemaknya. Akan tetapi, semasa masakan ini dicipta, sasaran utamanya ialah para buruh. Kandungan lemak yang tinggi dan harganya yang murah menjadikannya popular di kalangan buruh sebagai sumber murah tenaga dan nutrien. Pada masa itu, masakan ini selalunya dijual oleh nelayan, petani dan pemungut kerang yang menjual char kway teow pada waktu petang untuk menambah pendapatan mereka.











Steak
Jika Anda berkesempatan makan di restoran atau di mall, menu “western” yang satu ini tentu menjadi salah satu pilihan favorit. Ya, steak, dengan berbagai kombinasi sausnya telah menjadi ikon menu utama di restoran, hotel, foodcourt, hingga warung pinggir jalan. Meskipun identik dengan makanan barat, namun di Indonesia bahkan dunia telah menjadi menu yang mengglobal.
Asal Usul
Steak, steik dalam bahasa Indonesia, adalah potongan besar daging, biasanya daging sapi yang di-grilled dan disajikan di hot plate bersama kentang dan sayuran. Makanan ini sudah dikenal sejak lama dengan bumbu minimalis dan menggunakan api arang. Selain daging sapi, ayam dan ikan juga menjadi bahan utama steik. Kebanyakan steik dipotong tegak lurus dengan fiber otot sehingga menambah kelegitan daging. Aneka sausnya pun menambah kelezatan steik.
Jenis & Variasinya
Anda tentu sudah faham dengan nama-nama Sirloin, Tenderloin, T-Bone, hingga Rib. Nama-nama tersebut adalah bagian daging sapi yang ditawarkan dalam menu. Namun tahukah Anda asal dari nama-nama tersebut? Sirloin, bagian paling umum, berasal dari daging belakang yang lebih keras dibandingkan yang lain. Harga Sirloin biasanya lebih murah dibandingkan bagian lainnya.
Tenderloin berasal dari loin yang berada di depan sirloin dan di belakang tulang rusuk (rib). Daging ini memiliki tekstur yang lembut. T-Bone adalah bagian tulang berbentuk T yang dikelilingi daging pada kedua sisinya. Sedangkan Rib/tulang rusuk adalah daging yang berasal dari sekitar tulung rusuk. Steak Rib disajikan bersama tulang rusuk. Jika tanpa tulang, namanya menjadi Rib Eye Steak.
Harga juga berpengaruh pada asal daging sapi bahan dasar steik. Entah kenapa, daging-daging sapi impor seperti dari Jepang, Amerika, Australia, dan Selandia Baru lebih mahal dari daging sapi lokal. Konon, sapi-sapi ternak disana benar-benar diberi makan rumput yang berbeda sehingga memengaruhi kualitas daging dan susu yang dihasilkan.
Steak Anti Diabetes                   
Boleh jadi bagi Anda yang peduli dengan kesehatan atau penderita diabetes patut mencoba alternatif steik ikan. Walaupun kehilangan sentuhan serat khas daging, steik daging ikan seperti ikan salmon, ikan makarel, ikan tuna, gindara, dan dori terbukti menyehatkan.

PIZZA

Pizza memiliki sejarah yang panjang, rumit dan tak menentu yang sering menginspirasikan banyak debat. Asal kata "pizza" belum jelas, tapi pertama kali muncul tahun 997 dalam Bahasa Latin Pertengahan, dan di Napoli pada abad ke-16 sebuah galette disebut sebagai pizza[rujukan?].
Pada waktu itu, pizza adalah alat tukang roti, sebuah adonan yang digunakan untuk menentukan temperatur oven[rujukan?]. Makanan para warga miskin, pizza dijual di jalanan dan belum dianggap sebagai resep dapur terkenal[rujukan?]. Sebelum abad ke-17, pizza ditutupi saus putih[rujukan?]. Kemudian diganti oleh minyak, keju, tomat atau ikan - tahun 1843, Alexandre Dumas, père menjelaskan keragaman pelengkap pizza. Bulan Juni 1889, untuk menghormati Ratu Italia, Margherita dari Savoy, koki Neapolitan Raffaele Esposito menciptakan "Pizza Margherita", sebuah pizza yang dipenuhi tomat, keju mozzarella dan basil, untuk menggambarkan warna bendera Italia. Dialah yang pertama kali menambahkan keju.[1] Urutan pasti dimana banyak roti tipis di Mediterania kuno dan abad pertengahan menjadi suatu makanan yang terkenal pada abad ke-20 belum diketahui sampai sekarang.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_pizza












Hamburger
Hamburger (atau seringkali disebut dengan burger) adalah sejenis makanan berupa roti berbentuk bundar yang diiris dua dan ditengahnya diisi dengan patty yang biasanya diambil dari daging, kemudian sayur-sayuran berupa selada, tomat dan bawang bombay. Sebagai sausnya, burger diberi berbagai jenis saus seperti mayones, saus tomat dan sambal serta mustard. Beberapa varian burger juga dilengkapi dengan keju, asinan, serta bahan pelengkap lain seperti sosis dan Ham. Hamburger (atau seringkali disebut dengan burger) adalah sejenis makanan berupa roti berbentuk bundar yang diiris dua dan ditengahnya diisi dengan patty yang biasanya diambil dari daging, kemudian sayur-sayuran berupa selada, tomat dan bawang bombay. Sebagai sausnya, burger diberi berbagai jenis saus seperti mayaones, saus tomat dan sambal serta mustard. Beberapa varian burger juga dilengkapi dengan keju, asinan, serta bahan pelengkap lain seperti sosis dan Ham.
Banyak orang keliru dan mengira bahwa nama Hamburger berasal dari kata "Ham", namun sebenarnya namanya berasal dari kota Hamburg di Jerman, tempat makanan ini berasal. Dari kota kedua terbesar di Jerman ini banyak penduduknya yang beremigrasi ke Amerika dan menyebarkan pembuatan burger ke sana. Hanyalah sebuah kebetulan bahwa kata "ham" yang dalam bahasa Inggris berarti daging asap memiliki bunyi yang hampir serupa dengan Hamburger, faktanya hamburger tidak mengandung Ham (meskipun ada juga restoran yang menambahkan irisan Ham pada burger mereka untuk menambah cita rasa).
Jadi secara harafiah dapat disimpulkan bahwa arti kata Hamburger berarti "makanan yang berasal dari Hamburg" dan bukan berarti "makanan yang mengandung Ham". Namun pada praktiknya burger atau hamburger lebih sering diartikan sebagai sandwich atau jenis roti isi lainnya yang berbentuk bulat. Dalam masyarangkat kata burger sudah lebih melekat sebagai jenis makanannya daripada asal muasal dan pencipta dari burger.

Awal mula

Ada beberapa versi dari sejarah penciptaan burger, penganan ini awalnya adalah makanan khas bangsa Tartar, yaitu berupa daging cincang yang disantap mentah-mentah dengan perasan jeruk. Bangsa Tartar merupakan bangsa nomaden yang sering melakukan perjalanan jauh menunggang kuda, sehingga daging yang mereka bawa sering menjadi keras dan tak layak konsumsi, maka merekapun mengakalinya dengan meletakkan daging di bawah sadel kuda mereka. setelah melakukan perjalanan jauh ternyata daging tersebut masih hangat dan tidak menjadi dingin, maka daging tersebut langsung disantap dengan tanpa dimasak dan hanya diberi sedikit perasan jeruk nipis.

jangan lupa kunjungi juga :
https://www.facebook.com/FianCellKedungSarimulya?fref=ts

Fiancellwelahan

1 komentar: