Senin, 24 Maret 2014

LAPORAN UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA METERI ENERGI ALTERNATIF KELAS IV SDN JLEPER 2 DENGAN METODE EKSPERIMEN TAHUN PEMBELAJARAN 2013-2014



UT 





LAPORAN

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA METERI ENERGI ALTERNATIF KELAS IV SDN JLEPER 2 DENGAN METODE EKSPERIMEN TAHUN PEMBELAJARAN 2013-2014







OLEH

NAMA                  :      EKA ARINA LUTFIANI
NIM                      :      822105175
POKJAR              :      MIJEN
UPBJJ-UT           :      SEMARANG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA UNIT PROGAM BELAJAR JARAK JAUH SEMARANG TAHUN 2014
Lembar Pengesahan LAPORAN HASIL PERBAIKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Nama Mahasiswa                                : EKA ARINA LUTFIANI
NIM                                                    :822105175
Program Studi                                     : ILMU PENGETAHUAN ALAM
Tempat Mengajar                                :SDN Jleper 2
Jumlah Siklus Pembelajaran                : DUA
1.      Siklus 1
2.      Siklus 2
Hari dan Tanggal Pelaksanaan            : Siklus 1,
  Hari jumat,7 maret 2014
                                                              Siklus 2,
                                                              Hari kamis,13 maret 2014
                                                             
                                                                       
Masalah yang Merupakan Fokus Perbaikan:
1.      Bagaimana cara agar siswa aktif dalam pembelajaran?

2.      Bagaimana cara menggunakan kartu permainan dalam upaya meningkatkan?
.....................................,   ................ 20....

Menyetujui,                                                    
Supervisor 1,                                                                           Mahasiswa,




SUTIKNO,S.Pd,M.Pd.                                                          EKA ARINA L
NIP.19710726 199303 1003                                                  NIM.822105175
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan praktik Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memenuhi mata kuliah PKP pada Program Studi S1 PGSD Universitas Terbuka (UT) seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

           
                                                                                    Demak,
                                                                                    Yang membuat pernyataan,

                                                                                   
                                                                                   

EKA ARINA LUTFIANI
                                                                                    NIM.822105175

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, akhirnya panulis dapat menyelesaikan laporan penilaian hasil perbaikan pembelajaran dengan pola Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas dalam menempuh mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) yang berisikan proses pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan pola Penelitian Tindakan Kelas mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada kelas IV semester 2 di SD Negeri Jleper 2 Kecamatan Mijen Kabupaten Demak tahun pelajaran 2013/2014.
Dalam menyelesaikan laporan penelitian ini, penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak tidak mungkin laporan penelitian ini tersusun dengan kepada pihak yang telah memberi bantuan, dorongan, dan bimbingan yang tidak ternilai harganya, kepada:
1.      Ibu Purwaningdyah Murti W, SH.,M.HUM, selaku kepala UPBJJ UT Semarang
2.      Bapak Sutiknoo, S.Pd.M.Pd. selaku supervisor yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan masukan dalam penyusunan laporan penelitian ini.
3.       Bapak H. Sodiq. S. Pd, selaku teman sejawat yang memberikan masukan, bantuan pengamatan, dan dalam diskusi selama proses perbaikan pembelajaran.
4.      Ibu Dwi Sulistyowati, S. Pd, selaku Kepala SD Negeri Jleper 2 Kecamatan Mijen Kabupaten Demak, yang telah memberikan ijin dalam pelaksanaan proses pelaksanaan perbaikan pembelajaran.
5.      Rekan-rekan guru Sekolah Dasar Negeri Jleper 2 Kecamatan Mijen Kabupaten Demak. Yang memberikan motifasi.
6.      Keluargaku tercinta yang telah membantu dan member dukungan.
7.      Murid-murid kelas VI SD Negeri Jleper 2 Kecamatan Mijen Kabupaten Demak, selaku objek penelitian ini yang diberikan semangat dan kekuatan kepada gurunya.
8.      Rekan-rekan mahasiswa S1 PGSD UT UPBJJ Semarang yang telah banyak memberikan sumbangan pemikiran dan diskusi dalam penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari akan kekurangan dan keterbatasan dalam membuat laporan penelitian ini, sehingga masukan yang berupa saran dan kritik yang sifatnya kontruktif penulis harapkan dari berbagai pihak guna kesempurnaan pembuatan penelitian laporan ini. Dengan demikian penulis berharap semoga laporan penelitian tentang proses pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan pola Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat bermanfaat bagi perkembangan dunia pendidikan dan menambah pengetahuan bagi para pembaca, Amin, terimakasih.



Demak,      2014
Penulis


EKA ARINA LUTFIANI
NIM.822105175











DAFTAR ISI






























DAFTAR TABEL






























DAFTAR GAMBAR































DAFTAR LAMPIRAN



I.                   PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
 Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD merupakan salah satu kajian yang selalu menarik untuk dikemukakan karena adanya perbedaan karakteristik khususnya antara hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Untuk itu perlu adanya jembatan yang dapat menganalisis perbedaan atau pertentangan tersebut. Perkembangan berfikir usia SD belum formal dan cenderung masih kongrit ditambah bagi perkembangan intelegensinya, serta jumlah populasi siswa SD yang besar dengan progam belajar wajib 12 tahun ini menyebabkan faktor-faktor diatas perlu diperhatikan agar proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD dapat berhasil.
Sebagai guru yang melakukan kegiatan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam mesti timbul rasa kurang puas asal hasil yang diperoleh siswanya tidak memenuhi kriteria keberhasilan/ketuntasan belajar. Guru tersebut pasti menyadari tujuan dari pembelajaran yang baru disampaikan kurang berhasil. Beberapa pertanyaan mungkin timbul dari pemasalahan diatas, salah satunya yang mendasar adalah mengapa masih banyak siswa SD itu tidak berhasil atau tidak tuntas dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)nya?
Sebenarnya tujuan dari pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD sendiri adalah siswa memahami konsep-konsep Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) secara sederhana dan mampu menggunakan metode Eksperimen. Agar tujuan tersebut dapat tercapai, maka Ilmu Pengetahuan Alam perlu diajarkan dengan cara yang tepat dan dapat melibatkan siswa secara aktif yaitu melelui pendekatan PAKEM.
Upaya meningkatkan mutu pendidikan di sekolah perlu didukung kemampuan dan kreaktivitas guru. Kemampuan merencanakan yang tepat akan berdampak pada pelaksanaan pembelajaran yang efektif dan efisien. Pembelajaran yang berhasil di tunjukan oleh dikuasainya materi pelajaran oleh siswa. Tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran biasanya dinyatakan dengan nilai.
Dalam proses kegiatan belajar mengajar siswa di kelas IV SD Negeri Jleper 2 Kecamatan Mijen Kabupaten Demak  yang dilaksanakan hari jum’at tanggal 28 Maret 2014 dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tentang Energi Alternatif  melalui percobaan (energi matahari, energi panas bumi, energi air dan energi angin) hasil ulangan Ilmu Pengetahuan Alanm (IPA) menunjukkan rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi  pelajaran.
Untuk meningkatkan siswa terhadap materi pelajaran penulis melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui  penelitian tidakan kelas (PTK).
 Penggunaan pendekatan pakem diharapkan dapat mendapatkan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar sehingga dalam proses mengajar itu aktivitasnya tidak hanya didominasi oleh guru, dengan demikian siswa akan terlibat secara fisik, emosional dan intelektual yang pada gilirannya diharapkan konsep  energi alternatif yang diajarkan oleh guru dapat difahami oleh siswa. Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut diatas maka dalam penelitian ini memilih judul “ Penerapan pakem meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) tentang energi alternatif kelas IV SDN Jleper 2 melalui metode eksperimen.”


1.      Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang diatas dapat di identifikasikan bahwa Penggunaan pendekatan pakem diharapkan dapat mendapatkan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar sehingga dalam proses mengajar itu aktivitasnya tidak hanya didominasi oleh guru, dengan demikian siswa akan terlibat secara fisik, emosional dan intelektual yang pada gilirannya diharapkan konsep  energi alternatif yang diajarkan oleh guru dapat difahami oleh siswa.


2.      Analisis masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dapat dirumuskan analisis masalah sebagai berikut: metode yang digunakan guru kurang bervariasi, guru kurang mengeksplor benda – benda yang dekat disekitar, siswa tidak berani bertanya saat mengalami kesulitan belajar, siswa malu atau takut  salah saat menjawab pertanyaan baik lesan maupun tertulis.
3.      Alternative dan prioritas pemecahan masalah
Setelah menganalisis masalah tentang ketidak tuntasan dalam pembelajaran yang telah dilaksanakan diatas, analisis masalah yang dapat diambil sebagai faktor-faktor penyebab ketidak tuntasan pembelajaran dalam materi Energi Alternatif adalah :
a.       Guru kurang mendetail dalam pembelajaran materi pembelajaran.
b.      Guru kurang fleksibel dalam menggunakan model pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
c.       Guru kurang mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran.
d.      Guru belum mampu dalam mengakomodasi kekurangan-kekurangan siswa.
e.       Guru belum memahami karakteristik siswa.
f.       Guru belum mampu mengorganisir kelas, sumber bahan, metode dan alat peraga.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang ada, identifikasi masalah, dan analisis tersebut diatas, maka perumusan masalah ditampilkan sesuai dengan rancangan penelitian ini dalam kaitannya memperbaiki hasil belajar siswa dengan sesuatu penelitian tindakan kelas.
Adapun rumusan masalah yang dapat diangkat dalam penelitian ini adalah
“Bagaimana Penerapan PAKEM dalam meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) tentang energi alternatif kelas IV SDN Jleper 2 melalui metode eksperimen.”
C.    Tujuan Penelitian
Pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tentang energi alternatif  melalui percobaan ( energy matahari, energi panas bumi, energi air dan energi angin), dilakukan kegiatan untuk menemukan kebenaran melalui metode berfikir yang berasarkan keilmuan. Langkah pertama yang harus ditemukan adalah tujuan yang ingin dicapai.
Kegiatan penelitian ini memiliki beberapa tujuan adalah berbagai berikut
a.       Tujuan umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendapat gambaran bagaimana perbaikan pembelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) dapat meningkat prestasi belajar dan disiplin siswa atau tidak melalui metode (Eksperimen)
b.      Tujuan khusus
1.      Agar siswa dapat lebih mudah dalam mempelajari energi Alternatif  yang ada dalam ilmu pengetahuan alam (IPA)
2.      Meningkatkan disiplin siswa dalam proses belajar mengajar, sehingga siswa dapat menguasai konsep yang di pelajari dengan baik.
3.      Sebagai umpan balik terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa sehingga dapat dipantau sejauh mana tingkat keberhasilannya.
4.      Untuk memotivasi belajar siswa kearah yang lebih aktif , kreatif dan lebih kearah peningkatan mutu hasil belajar.
D.    Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Manfaat penelitian pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) tentang energi alternatif  melalui percobaan (energi matahari, energi panas bumi, energi air dan energi angin) dari laporan hasil perbaikan pembelajaran adalah:
a.       Bagi Guru atau Peneliti :
1.      Membantu guru dalam memperbaiki proses pembelajaran.
2.      Membantu guru berkembang secara professional.
3.      Meningkatkan percaya diri.
4.      Membantu guru aktif dalam mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan
b.      Bagi  siswa :
1.      Meningkatkan taraf penguasaan terhadap materi.
2.      Meningkatkan proses hasil belajar siswa.
3.      Mengubah prilaku siswa ketika menerima pelajaran.
c.       Bagi Sekolah :
Sekolah dapat berkembang karena adanya peningkatan atau kemajuan pada diri guru dan pendidikan di Sekolah.


II.                KAJIAN PUSTAKA
a.      Pembelajaran PAKEM
PAKEM adalah singkatan dari pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif  bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari si pembelajar dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan. Sehingga, jika pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar.
Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi yang kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain. Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya tinggi
Menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah terbukti meningkatkan hasil belajar. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti bermain biasa.
b.      Metode Eksperimen
Metode percobaan adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan. Syaiful Bahri Djamarah, (2000) Metode percobaan adalah suatu metode mengajar yang menggunakan tertentu dan dilakukan lebih dari satu kali. Misalnya di Laboratorium.
v  Kelebihan metode percobaan sebagai berikut :
a.        Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri dari pada hanya menerima kata guru atau buku.
b.      Anak didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi.

c.         Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.

v  Kekurangan metode percobaan sebagai berikut :
a.       Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik berkesempatan mengadakan ekperimen.
b.       Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus menanti untuk melanjutkan pelajaran.
c.       Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang ilmu dan teknologi.
           Menurut Roestiyah (2001:80) Metode eksperimen adalah suatu cara mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru. Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Juga siswa dapat terlatih dalam cara berfikir yang ilmiah. Dengan eksperimn siswa menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya. Agar penggunaan metode eksperimen itu efisien dan efektif, maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : (a) Dalam eksperimen setiap siswa harus mengadakan percobaan, maka jumlah alat dan bahan atau materi percobaan harus cukup bagi tiap siswa. (b) Agar eksperimen itu tidak gagal dan siswa menemukan bukti yang meyakinkan, atau mungkin hasilnya tidak membahayakan, maka kondisi alat dan mutu bahan percobaan yang digunakan harus baik dan bersih. (c) dalam eksperimen siswa perlu teliti dan konsentrasi dalam mengamati proses percobaan , maka perlu adanya waktu yang cukup lama, sehingga mereka menemukan pembuktian kebenaran dari teori yang dipelajari itu. (d) Siswa dalam eksperimen adalah sedang belajar dan berlatih , maka perlu diberi petunjuk yang jelas, sebab mereka disamping memperoleh pengetahuan, pengalaman serta ketrampilan, juga kematangan jiwa dan sikap perlu diperhitungkan oleh guru dalam memilih obyek eksperimen itu. (e) Tidak semua masalah bisa dieksperimenkan, seperti masalah mengenai kejiwaan, beberapa segi kehidupan social dan keyakinan manusia. Kemungkinan lain karena sangat terbatasnya suatu alat, sehingga masalah itu tidak bias diadakan percobaan karena alatnya belum ada.


C.    Pembelajaran IPA
Pengetahuan alam sudah jelas artinya adalah pengetahuan tentang alam semasta dengan segala isinya. Adapun pengetahuan itu sendiri artinya segala sesuatu yang diketahui oleh manusia. Jadi secara singkat IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya (Darmojo, 1992: 3)
Selain itu, Nash 1993 (Darmojo, 1992: 3) dalam bukunya The Nature of Sciences, menyatakan bahwa IPA adalah suatu cara atau metode untuk mengamati alam. Nash juga menjelaskan bahwa cara IPA mengamati dunia ini bersifat analisis, cermat, serta menghubungkan antara satu fenomena dengan fenomena lain, sehingga keseluruhannya membentuk suatu perspektif yang baru tentang obyek yang diamatinya.
Sistematis (teratur) artinya pengetahuan itu tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri sendiri, satu dengan yang lainnya saling berkaitan, saling menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh, sedangkan berlaku umum artinya pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau oleh seseorang atau beberapa orang dengan cara eksperimentasi yang sama akan memperoleh hasil yang sama atau konsisten. Selanjutnya Winaputra (1992:123) mengemukakan bahwa tidak hanya merupakan kumpulan pengetahuan tentang benda atau mahluk hidup, tetapi merupakan cara kerja, cara berpikir dan cara memecahkan masalah. Jadi, kesimpulan dari uraian di atas sains adalah ilmu pengetahuan yang mempunyai objek serta menggunakan metode ilmiah.

D.    Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan prosedur penelitian seperti  berikut ini!
Modifikasi model Penelitian tindakan dari Kemmis dan Tagart
Keterangan:
Perencanaan. Uraikan langkah-langkah kolaborasi yang dilakukan, fakta-fakta empirisyang diperlukan dalam rangka tindakan, sosialisasi esensi tindakan dan scenario pembelajaran yang akan dilaksanakan pada guru sejawat dan siswa, perangkatperangkat pembelajaran yang perlu disiapkan dan dikembangkan, lembaran-lembaran evaluasi dan instrumen lain berikut kriteria penilaian yang akan disiapkan dan dikembangkan.
Pelaksanaan. Uraikan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah dikembangkan pada langkah perencanaan. Langkah-langkah pembelajaran ini akan sesuai dengan hakikat teori yang mendasari strategi pembelajaran, atau sesuai dengan sintaks model pembelajaran yang diadaptasi. Langkah-langkah pembelajaran tersebut hendaknya dibuat secara rinci, karena akan mencerminkan kualitas proses pembelajaran yang akan dihasilkan.
Observasi/Evaluasi. Observasi dilakukan terhadap interaksi-interaksi akademik yang terjadi sebagai akibat tindakan yang dilakukan. Interaksi-interaksi yang dimaksud dapat mencakup interaksi antara siswa dengan materi pelajaran, interaksi antar siswa, interaksi antara siswa dengan guru. Oleh sebab itu, uraian secara jelas tindakan yang dilakukan tertuju pada interaksi yang mana saja, bagaimana melakukan observasi, seberapa sering obserbasi itu dilakukan, dan apa tujuan observasi tersebut. Observasi yang utuh akan mencerminkan proses tindakan yang berlangsung. Untuk memperoleh data yang lebih akurat, observasi sering dilengkapi dengan perekaman dengan tape atau video. Evaluasi biasanya dilakukan untuk mengukur obyek produk, misalnya kualitas proses pembelajaran, sikap siswa, kompetensi praktikal, atau tanggapan siswa. Untuk itu, uraikan evaluasi yang dilakukan, jenisnya dan tujuannya, dan untuk mengukur apa evaluasi itu dilakukan.
Refleksi. Hasil observasi dan evaluasi selanjutnya direfleksi tingkat ketercapaiannya baik yang terkait dengan proses maupun terhadap hasil tindakan. Refleksi ini bertujuan untuk memformulasikan kekuatan-kekuatan yang ditemukan, kelemahan-kelemahaman dan atau hambatan-hambatan yang mengganjal upaya dalam pencapaian tujuan secara optimal, dan respon siswa. Refleksi ini harus dijelaskan secara rinci. Tujuannya adalah untuk melakukan adaptasi terhadap strategi/pendekatan/metode/model pembelajaran yang diterapkan, lebih memantapkan perencanaan, dan langkah-langkah tindakan yang lebih spesifik dalam rangka pelaksanaan tindakan selanjutnya.




III.             PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A.    Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian serta pihak yang membantu.
1.      Subjek penelitian
Penelitian perbaikan pembelajaran ini adalah siswa kelas IV Semester 2 SDN JLEPER 2 Kecamatan Mijen Kabupaten Demak Tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 33 siswa terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Sebagian besar siswa berasal dari keluarga ekonomi menengah ke bawah dan bertempat tinggal di pedesaan. Orang tua mereka sebagian besar bekerja sebagai petani di daerah sekitar, sehingga jarang memantau kegiatan belajar mereka
2.      Tempat penelitian
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di SDN Jleper 2 Kecamatan Mijen Kabuaten Demak pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) kelas IV semester 2.
3.      Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan dalam II siklus yaitu: siklus I dilaksanakan pada hari jum’at, 7 Maret 2014 pada jam ke Dua pada pukul 08.15 WIB sampai dengan pukul 09.10 WIB dengan kompetensi Dasar Menjelaskan Berbagai Bentuk Energi Alternatif  dan siklus II yang dilaksanakan pada hari kamis, 13 Maret 2014 pada jam ke Dua yaitu pada pukul 08.15 WIB sampai dengan pukul 09.10 WIB sampai dengan Kompetensi Dasar menjelaskan barbagai bentuk energi alternatif dan cara penggunaannya.
4.      Pihak yang Membantu
Mata pelajaran yang menjadi bahan penelitian adalah mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) kelas IV semester 2. Dalam melakukan penelitian ini penulis di dukung serta serta dibantu oleh ibu Dwi Sulistyowati, S.Pd.SD sebagai supervisor 2 juga selaku Kepala Sekolah SDN Jleper 2 dan Bapak H. Sodiq, S.Pd. sebagai teman sejawat. Setelah selesai pelaksanaan pembalajaran supervisor 2 dan teman sejawat membantu mengumpulkan dan mengelola data dalam refleksi. 

B.     Desain prosedur perbaikanj pembelajaran
Pelaksanaan perbaikan pembelajran ilmu pengetahuan alam (IPA) di kelas IV Semester 2 ini dilakukan dalam 2 siklus yaitu tahap siklus I, dan siklus II. Setiap tahap melalui beberapa tahap lagi yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan atau pengumpulan data, dan Tahap Refleksi.
Adapun rancangan dan pelaksanaan perbaikan pembelajaran ilmu pengetahuan sosial dapat di gambarkan seperti skema siklus berikut :
Gambar 3.1
Sistem perbaikan pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas






Rounded Rectangle: perencanaan

Rounded Rectangle: perencanaanSiklus I                              siklus II
                                               
                                                                                  


 



Rounded Rectangle: Pengumpulan dataRounded Rectangle: Pengumpulan data 
                                    


                                                                                                       



  Selanjutnya untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai penelitian perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan, berikut bagan kerangka berpikir dari proses Penelitian perbaikan pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) konsep menjelaskan berbagai bentuk Energi Alternatif dan cara penggunaanya.
1.      Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran Siklus I
a.      Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan pada siklus I dilakukan pada hari Kamis, 13 Maret 2014 di SDN Jleper 2. Kegiatan pertama yang dilakukan pada tahap ini adalah memilih kompetensi Dasar yang akan dijadikan penelitian. Kompetensi Dasar yang dipilih dalam penelitian ini adalah menjelaskan berbagai bentuk Energi Alternatif dan cara penggunaannya. Dengan indikator yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran yaitu:
1)      Mengetahui pengertian energi alternatif
2)      Mengetahui macam-macam energi alternatif
3)      Menjelaskan kegunaan energi alternatif
 Langkah selanjutnya adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajalajaran yaitu menentukan skenario pembelajaran yang sesuai, mempersiapkan sumber dan alat peraga serta media pembelajaran yang dibjutuhkan, menyusun lembar kerja, lembar tes pancapaian indikator (hasil tes formatif), dan lembar observasi (pengamatan) siswa, guru dan karakter mandiri dalam pelaksanaan pembelajaran.
Untuk mengamati dan menilai perkembangan hasil belajar siswa, instrumen yang digunakan berupa pengamatan dengan dengan kategori penilaian yang disusun dengan format sebagai berikut :
 Tabel nilai
 Dalam langkah-langkah pembelajaran penulis menggunakan metode diskusi, eksplorasi, dan tanya jawab serta alat peraga berupa gambar berbagai bentuk energi alternatif dan kertas karton dibuat kincir angin.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ini kemudian penulis konsultasikan dengan supervisor 2 dan supervisor 1 (dosen pembimbing) dan siap untuk dilaksanakan.
b.      Tahap Pelaksanaan
                                                                              Pelaksanaan perbaikan Pembelajaran pada Siklus I ini penulis laksanakan pada hari Jum’at, 7 Maret 2014 dengan diamati oleh supervisor 2 yaitu Ibu Dwi Sulistyowati, S.Pd.SD. dan temen sejawat yaitu Bapak H. Sodiq, S.Pd. sebagai observer.
                                                                              Dalam menjalankan tugasnya tempat duduk pengamat barada di belakang terpisah dengan tempat duduk siswa, supaya pengamat lebih leluasa dalam mengamati jalannya proses pembelajaran. Pengamat bertugas melakukan Observasi dan penilaian kemampuan guru menggunakan format APKG 1 dan APKG 2 yang sudah disampaikan.
c.       Tahap Pengumpulan Data (Pengamatan)
d.      Tahap Refleksi
2.      Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran Siklus II 

IV.             HASIL DAN PEMBAHASAN


0 komentar:

Posting Komentar