LAPORAN
UPAYA
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA METERI ENERGI ALTERNATIF KELAS IV SDN JLEPER 2
DENGAN METODE EKSPERIMEN TAHUN PEMBELAJARAN 2013-2014
OLEH
NAMA : EKA ARINA LUTFIANI
NIM : 822105175
POKJAR : MIJEN
UPBJJ-UT : SEMARANG
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA UNIT PROGAM BELAJAR JARAK JAUH
SEMARANG TAHUN 2014
Lembar Pengesahan LAPORAN HASIL PERBAIKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Nama Mahasiswa :
EKA ARINA LUTFIANI
NIM :822105175
Program Studi :
ILMU PENGETAHUAN ALAM
Tempat Mengajar :SDN
Jleper 2
Jumlah Siklus Pembelajaran :
DUA
1. Siklus 1
2. Siklus 2
Hari dan Tanggal Pelaksanaan :
Siklus 1,
Hari
jumat,7 maret 2014
Siklus 2,
Hari kamis,13 maret 2014
Masalah yang Merupakan Fokus Perbaikan:
1. Bagaimana cara agar siswa aktif dalam
pembelajaran?
2. Bagaimana cara menggunakan kartu permainan
dalam upaya meningkatkan?
....................................., ................ 20....
Menyetujui,
Supervisor 1, Mahasiswa,
SUTIKNO,S.Pd,M.Pd. EKA
ARINA L
NIP.19710726 199303 1003 NIM.822105175
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan
praktik Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat
untuk memenuhi mata kuliah PKP pada Program Studi S1 PGSD Universitas Terbuka
(UT) seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan
laporan PKP yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan dalam
sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan karya
ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau
sebagian laporan PKP ini bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi
dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi, termasuk
pencabutan gelar akademik yang saya sandang sesuai dengan perundang-undangan
yang berlaku.
Demak,
Yang
membuat pernyataan,
EKA ARINA LUTFIANI
NIM.822105175
KATA
PENGANTAR
Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha
Kuasa, akhirnya panulis dapat menyelesaikan laporan penilaian hasil perbaikan
pembelajaran dengan pola Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Laporan ini disusun
untuk memenuhi tugas dalam menempuh mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional
(PKP) yang berisikan proses pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan pola
Penelitian Tindakan Kelas mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada kelas
IV semester 2 di SD Negeri Jleper 2 Kecamatan Mijen Kabupaten Demak tahun
pelajaran 2013/2014.
Dalam menyelesaikan laporan
penelitian ini, penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak tidak
mungkin laporan penelitian ini tersusun dengan kepada pihak yang telah memberi
bantuan, dorongan, dan bimbingan yang tidak ternilai harganya, kepada:
1. Ibu Purwaningdyah Murti W, SH.,M.HUM, selaku
kepala UPBJJ UT Semarang
2. Bapak Sutiknoo, S.Pd.M.Pd. selaku supervisor
yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan masukan dalam penyusunan
laporan penelitian ini.
3. Bapak H.
Sodiq. S. Pd, selaku teman sejawat yang memberikan masukan, bantuan pengamatan,
dan dalam diskusi selama proses perbaikan pembelajaran.
4. Ibu Dwi Sulistyowati, S. Pd, selaku Kepala SD
Negeri Jleper 2 Kecamatan Mijen Kabupaten Demak, yang telah memberikan ijin
dalam pelaksanaan proses pelaksanaan perbaikan pembelajaran.
5. Rekan-rekan guru Sekolah Dasar Negeri Jleper 2
Kecamatan Mijen Kabupaten Demak. Yang memberikan motifasi.
6. Keluargaku tercinta yang telah membantu dan
member dukungan.
7. Murid-murid kelas VI SD Negeri Jleper 2 Kecamatan
Mijen Kabupaten Demak, selaku objek penelitian ini yang diberikan semangat dan
kekuatan kepada gurunya.
8. Rekan-rekan mahasiswa S1 PGSD UT UPBJJ Semarang
yang telah banyak memberikan sumbangan pemikiran dan diskusi dalam penyusunan
laporan ini.
Penulis menyadari akan
kekurangan dan keterbatasan dalam membuat laporan penelitian ini, sehingga
masukan yang berupa saran dan kritik yang sifatnya kontruktif penulis harapkan
dari berbagai pihak guna kesempurnaan pembuatan penelitian laporan ini. Dengan
demikian penulis berharap semoga laporan penelitian tentang proses pelaksanaan
perbaikan pembelajaran dengan pola Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat
bermanfaat bagi perkembangan dunia pendidikan dan menambah pengetahuan bagi
para pembaca, Amin, terimakasih.
Demak, 2014
Penulis
EKA
ARINA LUTFIANI
NIM.822105175
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD merupakan salah satu kajian yang selalu
menarik untuk dikemukakan karena adanya perbedaan karakteristik khususnya
antara hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Untuk itu perlu adanya jembatan
yang dapat menganalisis perbedaan atau pertentangan tersebut. Perkembangan
berfikir usia SD belum formal dan cenderung masih kongrit ditambah bagi
perkembangan intelegensinya, serta jumlah populasi siswa SD yang besar dengan
progam belajar wajib 12 tahun ini menyebabkan faktor-faktor diatas perlu
diperhatikan agar proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD dapat
berhasil.
Sebagai guru yang melakukan kegiatan
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam mesti timbul rasa kurang puas asal hasil
yang diperoleh siswanya tidak memenuhi kriteria keberhasilan/ketuntasan
belajar. Guru tersebut pasti menyadari tujuan dari pembelajaran yang baru
disampaikan kurang berhasil. Beberapa pertanyaan mungkin timbul dari
pemasalahan diatas, salah satunya yang mendasar adalah mengapa masih banyak
siswa SD itu tidak berhasil atau tidak tuntas dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA)nya?
Sebenarnya tujuan dari pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) di SD sendiri adalah siswa memahami konsep-konsep Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) secara sederhana dan mampu menggunakan metode
Eksperimen. Agar tujuan tersebut dapat tercapai, maka Ilmu Pengetahuan Alam
perlu diajarkan dengan cara yang tepat dan dapat melibatkan siswa secara aktif
yaitu melelui pendekatan PAKEM.
Upaya meningkatkan mutu pendidikan di sekolah
perlu didukung kemampuan dan kreaktivitas guru. Kemampuan merencanakan yang
tepat akan berdampak pada pelaksanaan pembelajaran yang efektif dan efisien.
Pembelajaran yang berhasil di tunjukan oleh dikuasainya materi pelajaran oleh
siswa. Tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran biasanya dinyatakan
dengan nilai.
Dalam proses kegiatan belajar mengajar siswa di
kelas IV SD Negeri Jleper 2 Kecamatan Mijen Kabupaten Demak yang dilaksanakan hari jum’at tanggal 28
Maret 2014 dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tentang Energi
Alternatif melalui percobaan (energi
matahari, energi panas bumi, energi air dan energi angin) hasil ulangan Ilmu
Pengetahuan Alanm (IPA) menunjukkan rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap
materi pelajaran.
Untuk meningkatkan siswa terhadap materi
pelajaran penulis melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tidakan kelas (PTK).
Penggunaan pendekatan pakem diharapkan dapat
mendapatkan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar sehingga dalam proses
mengajar itu aktivitasnya tidak hanya didominasi oleh guru, dengan demikian
siswa akan terlibat secara fisik, emosional dan intelektual yang pada
gilirannya diharapkan konsep energi
alternatif yang diajarkan oleh guru dapat difahami oleh siswa. Berdasarkan
uraian dari latar belakang tersebut diatas maka dalam penelitian ini memilih
judul “ Penerapan pakem meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran ilmu
pengetahuan alam (IPA) tentang energi alternatif kelas IV SDN Jleper 2 melalui
metode eksperimen.”
1.
Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang diatas dapat di
identifikasikan bahwa Penggunaan pendekatan pakem diharapkan dapat mendapatkan
aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar sehingga dalam proses mengajar
itu aktivitasnya tidak hanya didominasi oleh guru, dengan demikian siswa akan
terlibat secara fisik, emosional dan intelektual yang pada gilirannya
diharapkan konsep energi alternatif yang
diajarkan oleh guru dapat difahami oleh siswa.
2.
Analisis masalah
Berdasarkan
identifikasi masalah dapat dirumuskan analisis masalah sebagai berikut: metode
yang digunakan guru kurang bervariasi, guru kurang mengeksplor benda – benda
yang dekat disekitar, siswa tidak berani bertanya saat mengalami kesulitan
belajar, siswa malu atau takut salah
saat menjawab pertanyaan baik lesan maupun tertulis.
3.
Alternative dan prioritas pemecahan masalah
Setelah
menganalisis masalah tentang ketidak tuntasan dalam pembelajaran yang telah
dilaksanakan diatas, analisis masalah yang dapat diambil sebagai faktor-faktor
penyebab ketidak tuntasan pembelajaran dalam materi Energi Alternatif adalah :
a. Guru kurang mendetail dalam pembelajaran materi
pembelajaran.
b. Guru kurang fleksibel dalam menggunakan model
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
c. Guru kurang mengaktifkan siswa dalam proses
pembelajaran.
d. Guru belum mampu dalam mengakomodasi
kekurangan-kekurangan siswa.
e. Guru belum memahami karakteristik siswa.
f. Guru belum mampu mengorganisir kelas, sumber
bahan, metode dan alat peraga.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
permasalahan yang ada, identifikasi masalah, dan analisis tersebut diatas, maka
perumusan masalah ditampilkan sesuai dengan rancangan penelitian ini dalam
kaitannya memperbaiki hasil belajar siswa dengan sesuatu penelitian tindakan
kelas.
Adapun rumusan masalah yang dapat diangkat
dalam penelitian ini adalah
“Bagaimana
Penerapan PAKEM dalam meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran ilmu
pengetahuan alam (IPA) tentang energi alternatif kelas IV SDN Jleper 2 melalui
metode eksperimen.”
C.
Tujuan Penelitian
Pada
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tentang energi alternatif melalui percobaan ( energy matahari, energi
panas bumi, energi air dan energi angin), dilakukan kegiatan untuk menemukan
kebenaran melalui metode berfikir yang berasarkan keilmuan. Langkah pertama
yang harus ditemukan adalah tujuan yang ingin dicapai.
Kegiatan
penelitian ini memiliki beberapa tujuan adalah berbagai berikut
a. Tujuan umum
Secara umum
penelitian ini bertujuan untuk mendapat gambaran bagaimana perbaikan pembelajaran
ilmu pengetahuan alam (IPA) dapat meningkat prestasi belajar dan disiplin siswa
atau tidak melalui metode (Eksperimen)
b. Tujuan khusus
1. Agar siswa dapat lebih mudah dalam mempelajari
energi Alternatif yang ada dalam ilmu
pengetahuan alam (IPA)
2. Meningkatkan disiplin siswa dalam proses
belajar mengajar, sehingga siswa dapat menguasai konsep yang di pelajari dengan
baik.
3. Sebagai umpan balik terhadap hasil belajar yang
diperoleh siswa sehingga dapat dipantau sejauh mana tingkat keberhasilannya.
4. Untuk memotivasi belajar siswa kearah yang
lebih aktif , kreatif dan lebih kearah peningkatan mutu hasil belajar.
D.
Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Manfaat penelitian
pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) tentang energi alternatif melalui percobaan (energi matahari, energi
panas bumi, energi air dan energi angin) dari laporan hasil perbaikan
pembelajaran adalah:
a. Bagi Guru atau Peneliti :
1. Membantu guru dalam memperbaiki proses
pembelajaran.
2. Membantu guru berkembang secara professional.
3. Meningkatkan percaya diri.
4. Membantu guru aktif dalam mengembangkan
pengetahuan dan ketrampilan
b. Bagi siswa :
1. Meningkatkan taraf penguasaan terhadap materi.
2. Meningkatkan proses hasil belajar siswa.
3. Mengubah prilaku siswa ketika menerima
pelajaran.
c. Bagi Sekolah :
Sekolah dapat
berkembang karena adanya peningkatan atau kemajuan pada diri guru dan
pendidikan di Sekolah.
II.
KAJIAN PUSTAKA
a.
Pembelajaran PAKEM
PAKEM
adalah singkatan dari pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran
guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya,
mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar memang merupakan suatu proses
aktif dari si pembelajar dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif
yang hanya menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan. Sehingga,
jika pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan
aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar.
Peran
aktif dari siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi yang kreatif,
yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain.
Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam
sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Menyenangkan adalah suasana
belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya
secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya tinggi
Menurut hasil penelitian,
tingginya waktu curah terbukti meningkatkan hasil belajar. Keadaan aktif dan
menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak efektif, yaitu tidak
menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran
berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang
harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak
efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti bermain biasa.
b.
Metode
Eksperimen
Metode percobaan
adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok,
untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan. Syaiful Bahri Djamarah,
(2000) Metode percobaan adalah suatu metode mengajar yang menggunakan tertentu
dan dilakukan lebih dari satu kali. Misalnya di Laboratorium.
v Kelebihan metode percobaan sebagai berikut :
a.
Metode
ini dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan
berdasarkan percobaannya sendiri dari pada hanya
menerima kata guru atau buku.
b.
Anak didik
dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi (menjelajahi)
tentang ilmu dan teknologi.
c.
Dengan
metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-terobosan baru
dengan penemuan sebagai hasil percobaan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi
kesejahteraan hidup manusia.
v Kekurangan metode percobaan sebagai berikut :
a.
Tidak
cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik berkesempatan
mengadakan ekperimen.
b.
Jika
eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus menanti untuk
melanjutkan pelajaran.
c.
Metode
ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang ilmu dan teknologi.
Menurut Roestiyah (2001:80) Metode eksperimen
adalah suatu cara mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang
sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian
hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru. Penggunaan
teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan sendiri
berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan
percobaan sendiri. Juga siswa dapat terlatih dalam cara berfikir yang ilmiah.
Dengan eksperimn siswa menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang
dipelajarinya. Agar penggunaan metode eksperimen itu efisien dan efektif, maka
perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : (a) Dalam eksperimen setiap siswa
harus mengadakan percobaan, maka jumlah alat dan bahan atau materi percobaan
harus cukup bagi tiap siswa. (b) Agar eksperimen itu tidak gagal dan siswa
menemukan bukti yang meyakinkan, atau mungkin hasilnya tidak membahayakan, maka
kondisi alat dan mutu bahan percobaan yang digunakan harus baik dan bersih. (c)
dalam eksperimen siswa perlu teliti dan konsentrasi dalam mengamati proses
percobaan , maka perlu adanya waktu yang cukup lama, sehingga mereka menemukan pembuktian
kebenaran dari teori yang dipelajari itu. (d) Siswa dalam eksperimen adalah
sedang belajar dan berlatih , maka perlu diberi petunjuk yang jelas, sebab
mereka disamping memperoleh pengetahuan, pengalaman serta ketrampilan, juga
kematangan jiwa dan sikap perlu diperhitungkan oleh guru dalam memilih obyek
eksperimen itu. (e) Tidak semua masalah bisa dieksperimenkan, seperti masalah
mengenai kejiwaan, beberapa segi kehidupan social dan keyakinan manusia.
Kemungkinan lain karena sangat terbatasnya suatu alat, sehingga masalah itu
tidak bias diadakan percobaan karena alatnya belum ada.
C. Pembelajaran IPA
Pengetahuan alam
sudah jelas artinya adalah pengetahuan tentang alam semasta dengan segala
isinya. Adapun pengetahuan itu sendiri artinya segala sesuatu yang diketahui
oleh manusia. Jadi secara singkat IPA adalah pengetahuan yang rasional dan
objektif tentang alam semesta dengan segala isinya (Darmojo, 1992: 3)
Selain itu, Nash
1993 (Darmojo, 1992: 3) dalam bukunya The Nature of Sciences, menyatakan bahwa
IPA adalah suatu cara atau metode untuk mengamati alam. Nash juga menjelaskan
bahwa cara IPA mengamati dunia ini bersifat analisis, cermat, serta
menghubungkan antara satu fenomena dengan fenomena lain, sehingga
keseluruhannya membentuk suatu perspektif yang baru tentang obyek yang
diamatinya.
Sistematis (teratur)
artinya pengetahuan itu tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri sendiri,
satu dengan yang lainnya saling berkaitan, saling menjelaskan sehingga
seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh, sedangkan berlaku umum artinya
pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau oleh seseorang atau beberapa orang
dengan cara eksperimentasi yang sama akan memperoleh hasil yang sama atau
konsisten. Selanjutnya Winaputra (1992:123) mengemukakan bahwa tidak hanya
merupakan kumpulan pengetahuan tentang benda atau mahluk hidup, tetapi
merupakan cara kerja, cara berpikir dan cara memecahkan masalah. Jadi,
kesimpulan dari uraian di atas sains adalah ilmu pengetahuan yang mempunyai
objek serta menggunakan metode ilmiah.
D. Prosedur Penelitian
Tindakan Kelas
Penelitian ini
menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan prosedur
penelitian seperti berikut ini!
Modifikasi model
Penelitian tindakan dari Kemmis dan Tagart
Keterangan:
Perencanaan. Uraikan
langkah-langkah kolaborasi yang dilakukan, fakta-fakta empirisyang diperlukan
dalam rangka tindakan, sosialisasi esensi tindakan dan scenario pembelajaran
yang akan dilaksanakan pada guru sejawat dan siswa, perangkatperangkat
pembelajaran yang perlu disiapkan dan dikembangkan, lembaran-lembaran evaluasi
dan instrumen lain berikut kriteria penilaian yang akan disiapkan dan
dikembangkan.
Pelaksanaan. Uraikan
langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah dikembangkan
pada langkah perencanaan. Langkah-langkah pembelajaran ini akan sesuai dengan
hakikat teori yang mendasari strategi pembelajaran, atau sesuai dengan sintaks
model pembelajaran yang diadaptasi. Langkah-langkah pembelajaran tersebut
hendaknya dibuat secara rinci, karena akan mencerminkan kualitas proses
pembelajaran yang akan dihasilkan.
Observasi/Evaluasi.
Observasi dilakukan terhadap interaksi-interaksi akademik yang terjadi sebagai
akibat tindakan yang dilakukan. Interaksi-interaksi yang dimaksud dapat
mencakup interaksi antara siswa dengan materi pelajaran, interaksi antar siswa,
interaksi antara siswa dengan guru. Oleh sebab itu, uraian secara jelas
tindakan yang dilakukan tertuju pada interaksi yang mana saja, bagaimana
melakukan observasi, seberapa sering obserbasi itu dilakukan, dan apa tujuan
observasi tersebut. Observasi yang utuh akan mencerminkan proses tindakan yang
berlangsung. Untuk memperoleh data yang lebih akurat, observasi sering
dilengkapi dengan perekaman dengan tape atau video. Evaluasi biasanya dilakukan
untuk mengukur obyek produk, misalnya kualitas proses pembelajaran, sikap
siswa, kompetensi praktikal, atau tanggapan siswa. Untuk itu, uraikan evaluasi
yang dilakukan, jenisnya dan tujuannya, dan untuk mengukur apa evaluasi itu
dilakukan.
Refleksi. Hasil
observasi dan evaluasi selanjutnya direfleksi tingkat ketercapaiannya baik yang
terkait dengan proses maupun terhadap hasil tindakan. Refleksi ini bertujuan
untuk memformulasikan kekuatan-kekuatan yang ditemukan, kelemahan-kelemahaman
dan atau hambatan-hambatan yang mengganjal upaya dalam pencapaian tujuan secara
optimal, dan respon siswa. Refleksi ini harus dijelaskan secara rinci.
Tujuannya adalah untuk melakukan adaptasi terhadap
strategi/pendekatan/metode/model pembelajaran yang diterapkan, lebih memantapkan
perencanaan, dan langkah-langkah tindakan yang lebih spesifik dalam rangka
pelaksanaan tindakan selanjutnya.
III.
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A.
Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian serta pihak yang membantu.
1.
Subjek penelitian
Penelitian
perbaikan pembelajaran ini adalah siswa kelas IV Semester 2 SDN JLEPER 2
Kecamatan Mijen Kabupaten Demak Tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 33
siswa terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Sebagian besar
siswa berasal dari keluarga ekonomi menengah ke bawah dan bertempat tinggal di
pedesaan. Orang tua mereka sebagian besar bekerja sebagai petani di daerah
sekitar, sehingga jarang memantau kegiatan belajar mereka
2.
Tempat penelitian
Perbaikan
pembelajaran dilaksanakan di SDN Jleper 2 Kecamatan Mijen Kabuaten Demak pada
mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) kelas IV semester 2.
3.
Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan
dalam II siklus yaitu: siklus I dilaksanakan pada hari jum’at, 7 Maret 2014
pada jam ke Dua pada pukul 08.15 WIB sampai dengan pukul 09.10 WIB dengan
kompetensi Dasar Menjelaskan Berbagai Bentuk Energi Alternatif dan siklus II yang dilaksanakan pada hari
kamis, 13 Maret 2014 pada jam ke Dua yaitu pada pukul 08.15 WIB sampai dengan
pukul 09.10 WIB sampai dengan Kompetensi Dasar menjelaskan barbagai bentuk
energi alternatif dan cara penggunaannya.
4.
Pihak yang Membantu
Mata
pelajaran yang menjadi bahan penelitian adalah mata pelajaran ilmu pengetahuan
alam (IPA) kelas IV semester 2. Dalam melakukan penelitian ini penulis di
dukung serta serta dibantu oleh ibu Dwi Sulistyowati, S.Pd.SD sebagai
supervisor 2 juga selaku Kepala Sekolah SDN Jleper 2 dan Bapak H. Sodiq, S.Pd.
sebagai teman sejawat. Setelah selesai pelaksanaan pembalajaran supervisor 2
dan teman sejawat membantu mengumpulkan dan mengelola data dalam refleksi.
B.
Desain prosedur perbaikanj pembelajaran
Pelaksanaan
perbaikan pembelajran ilmu pengetahuan alam (IPA) di kelas IV Semester 2 ini
dilakukan dalam 2 siklus yaitu tahap siklus I, dan siklus II. Setiap tahap
melalui beberapa tahap lagi yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap
pengamatan atau pengumpulan data, dan Tahap Refleksi.
Adapun
rancangan dan pelaksanaan perbaikan pembelajaran ilmu pengetahuan sosial dapat
di gambarkan seperti skema siklus berikut :
Gambar
3.1
Sistem
perbaikan pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas
Siklus I siklus II
Selanjutnya
untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai penelitian perbaikan
pembelajaran yang telah dilaksanakan, berikut bagan kerangka berpikir dari
proses Penelitian perbaikan pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) konsep menjelaskan berbagai bentuk Energi Alternatif dan
cara penggunaanya.
1. Desain Prosedur Perbaikan
Pembelajaran Siklus I
a.
Tahap Perencanaan
Tahap
perencanaan pada siklus I dilakukan pada hari Kamis, 13 Maret 2014 di SDN
Jleper 2. Kegiatan pertama yang dilakukan pada tahap ini adalah memilih
kompetensi Dasar yang akan dijadikan penelitian. Kompetensi Dasar yang dipilih
dalam penelitian ini adalah menjelaskan berbagai bentuk Energi Alternatif dan
cara penggunaannya. Dengan indikator yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran
yaitu:
1) Mengetahui pengertian energi alternatif
2) Mengetahui macam-macam energi alternatif
3) Menjelaskan kegunaan energi alternatif
Langkah selanjutnya adalah menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajalajaran yaitu menentukan skenario pembelajaran yang
sesuai, mempersiapkan sumber dan alat peraga serta media pembelajaran yang
dibjutuhkan, menyusun lembar kerja, lembar tes pancapaian indikator (hasil tes
formatif), dan lembar observasi (pengamatan) siswa, guru dan karakter mandiri
dalam pelaksanaan pembelajaran.
Untuk mengamati dan menilai perkembangan hasil belajar siswa, instrumen
yang digunakan berupa pengamatan dengan dengan kategori penilaian yang disusun
dengan format sebagai berikut :
Tabel nilai
Dalam langkah-langkah
pembelajaran penulis menggunakan metode diskusi, eksplorasi, dan tanya jawab
serta alat peraga berupa gambar berbagai bentuk energi alternatif dan kertas
karton dibuat kincir angin.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ini kemudian penulis konsultasikan
dengan supervisor 2 dan supervisor 1 (dosen pembimbing) dan siap untuk
dilaksanakan.
b. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan
perbaikan Pembelajaran pada Siklus I ini penulis laksanakan pada hari Jum’at, 7
Maret 2014 dengan diamati oleh supervisor 2 yaitu Ibu Dwi Sulistyowati,
S.Pd.SD. dan temen sejawat yaitu Bapak H. Sodiq, S.Pd. sebagai observer.
Dalam
menjalankan tugasnya tempat duduk pengamat barada di belakang terpisah dengan
tempat duduk siswa, supaya pengamat lebih leluasa dalam mengamati jalannya
proses pembelajaran. Pengamat bertugas melakukan Observasi dan penilaian
kemampuan guru menggunakan format APKG 1 dan APKG 2 yang sudah disampaikan.
c.
Tahap Pengumpulan Data (Pengamatan)
d.
Tahap Refleksi
2. Desain Prosedur Perbaikan
Pembelajaran Siklus II
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
0 komentar:
Posting Komentar